Minggu, 28 Februari 2010

Khasiat Bunga Sepatu


Bunga Sepatu atau disebut dengan Hibiscus, adalah salah satu tanaman shrubs di dalam dunia tanaman. Bunga cantik ini biasa ditanam sebagai tanaman perdu karena bentuk bunga yang unik. Beberapa macam warna seperti Merah, putih dan kuning.

Di dalam ilmu landscape bunga sepatu memiliki nama latin yaitu Hibiscus Rosa Sinensis. Tanaman ini memiliki ketinggian tanaman yang cukup dan dapat ditanam sebagai tanaman pagar atau tanaman pembatas.

Tanaman ini juga aktif menyerap polusi di sekitar lingkungan dan bunga ini pun mempunyai khasiat untuk kosmetika dan untuk penghambat pertumbuhan uban di usia muda. Khasiat lainnya untuk diminum sebagai teh bunga sepatu.

Spesies lain dari bunga sepatu yaitu Rosella dengan nama latinnya Hibiscus Sabdariffa. Khasiatnya untuk memperlancar fungsi ginjal, mencegah masuk angin, membantu melancarkan pencernaan, menurunkan tekanan darah tinggi, menurunkan kadar kolesterol, meningkatkan kekebalan tubuh.

Minggu, 14 Februari 2010

Tip Merawat Tanaman Anggrek



1. Lokasi, Kelembaban dan Suhu Udara.


Anggrek akan tumbuh dengan baik di dataran tinggi tetapi di dataran rendah juga dapat hidup dengan syarat terpenuhi kebutuhannya yang tepat yaitu suhu derajat berkisar 15 - 35 derajat celcius (suhu optimal 21 derajat celcius) dan sirkulasi udara yang baik serta kelembabannya udara berkisar 65 - 70 %.

2. Cahaya Matahari.

Tanaman Anggrek jangan disimpan di tempat yang langsung kena sinar matahari terik kecuali sinar matahari di pagi hari sekitar jam 7 - 9. Anggrek yang kurang mendapatkan sinar mataharipun menjadi kurus, berdaun sempit dan panjang, sebaliknya jika berlebihan mendapatkan sinar matahari daun menjadi kuning seperti terbakar. Anggrek akan tumbuh dengan baik jika digantung di bawah kerimbunan pepohonan.

3. Penyiraman.

Cara praktis untuk mengetahui apakah tanaman anggrek sudah perlu disiram yaitu dengan memantau kondisi media tanamnya. Penyiraman sebaiknya menggunakan sprayer dan air yang digunakan bebas kaporit atau senyawa kimia lainnya. Anggrek muda lebih banyak membutuhkan air dan penyiramannya sebaiknya 1 kali sehari. Untuk jenis Anggrek yang lebih besar penyiramannya 2 kali sehari karena apabila terlalu banyak air akan membuat Anggrek mudah diserang jamur yang menyebabkan daun dan akarnya menjadi busuk dan bunga anggrek sebaiknya jangan terkena air karena cepat rontok.

4. Pemupukan.

Anggrek perlu dipupuk agar supaya tumbuh dan berbunga. Pupuk yang digunakan sebaiknya pupuk cair (pupuk daun) karena unsur NPK harus disesuaikan dengan usia tanaman. Anggrek muda memerlukan unsur N lebih banyak sedangkan Anggrek yang siap berbunga memerlukan unsur P lebih banyak pula. Cara pemupukan dilakukan 1 minggu sekali dengan dosis 1/2 sdt untuk 1 liter air lalu semprotkan larutan pupuk tersebut dengan sprayer pada bagian daun dan akar. Cara pemupukan lainnyapun dapat dilakukan sesering mungkin tetapi dosisnya dikurangi.

5. Media Tanam.
Media tanam yang baik adalah yang tidak cepat lapuk, memudahkan akan menempel, berongga (porous) untuk sirkulasi udara, dapat menyimpan zat hara serta tidak mudah menjadi sumber penyakit. Macam-macam media diantaranya yaitu pakis, moss, sabut kelapa, arang kayu, pecahan batu bata atau genteng.

6. Tempat Tanaman Anggrek.
Tempat tanaman Anggrek seperti Pot dapat dipilih jenis pot nya yaitu pot plastik atau pot tanah. Pot tanah dapat menyimpan air sedangkan pot plastik tidak dapat menyimpan air. Anggrek baik ditanam di blok pakis dan digantung. Secara berkala sebaiknya dilakukan penggantian pot misalkan 6 bulan sekali karena untuk memberi ruang lebih pada akar Anggrek.

Sabtu, 06 Februari 2010

Varietas Baru Anggrek Tanah Balithi

Balai Penelitian Tanaman Hias telah melakukan banyak persilangan dengan mengkombinasikan antara warna kuning dari Spathoglottis aurea dengan warna ungu muda Spathoglottis plicata dan melakukan seleksi terhadap klon-klon hasil persilangan tersebut.

Anggrek tanah (Spathoglottis sp.) pada umumnya digunakan tanaman taman yang diproduksi secara masal di dalam bedengan sebagai pembatas atau tanaman sepi. Oleh karena itu, dalam pembuatan taman diperlukan dalam jumlah yang banyak. Anggrek tanah Spathoglottis dikenal hanya berwarna ungu atau putih dengan corak polos. Keindahan anggrek tanah akan menonjol jika memiliki corak warna kombinasi yang kontras antara sepal, petal dan bibir. Jenis dan corak seperti ini jarang dan belum banyak dikenal.

Dalam mengantisipasi kejenuhan konsumen akan warna dan corak bunga yang ungu, putih dan polos pada Spathologttis, persilangan antara Spathoglottis aurea dengan Spathoglottis plicata bertujuan mendapatkan variasi corak bunga dan memperbaiki penampilan tanaman Spathoglottis aurea yang kurang proporsional. Spathoglottis aurea memiliki bunga besar, namun tangkai bunga panjang dan kurang kokoh serta bentuk daunnya sempit sehingga tangkai bunga selalu roboh dan kurang kuat mendukung bunga. Dari spesies Spathoglottis plicata dipilih nomor aksesi S004 yang digunakan untuk memperbaiki karakter Spathoglottis aurea. Nama spesies baru hasil persilangan antara Spathoglottis aurea sebagai seed parent dan Spathoglottis plicata sebagai pollen parent telah didaftarkan oleh Singapore Botanical Garden dengan nama Spathoglottis Primrose pada tahun 1932.

Tahap pertama dilakukan evaluasi penampilan 18 klon anggrek Spathoglottis di Rumah Kaca Balithi, Segunung. Hasil evaluasi diperoleh 10 klon yang memberikan pertumbuhan baik sedangkan klon-klon lainnya, tidak mampu bertahan akibat busuk pseudobulb. Masing-masing klon yang masih bertahan hidup agar diperoleh jumlah memadai untuk obsevasi selanjutnya. Seleksi tahap pertama dilakukan dengan cara mengelompokkan klon-klon Spathoglottis berdasarkan corak warna bunga. Hasil pengelompokkan diperoleh tiga tipe corak bunga yaitu tipe Splash berjumlah tujuh klon, tipe Spot (berbintik) berjumlah dua klon dan satu klon tipe Even (polos). Seleksi tahap kedua dipilih klon-klon yang memiliki corak kontras antara sepal, petal dan bibir diperoleh enam klon. Tahap selanjutnya tanaman diperbanyak dan diamati karakter kuantitatifnya, ditanam dengan pembanding kedua tetuanya. Kriteria seleksi adalah panjang tangkai bunga, panjang rachis, diameter tangkai bunga, jumlah kuntum bunga dan lebar bunga.

By. Plasma Nutfah Indonesia